“Melupakan”

“Melupakan” adalah salah satu dahan dari pohon cinta. Dia dekat dengan dahan “melepaskan”. Dan boleh jadi, besok lusa, seiring waktu berjalan, dua dahan ini justeru menjadi akibat penting bersatunya sebuah cinta.

Sayangnya, dahan-dahan ini tidak akan terlihat oleh orang yang terlalu dekat, melotot pula, takut sekali kehilangan, saat menatap pohon cinta. Terabaikan begitu saja.

–Tere Liye

Dad! Where are you going? : Pentingnya belajar jadi seorang ayah

Ini postingan ke dua saya setelah blog ini lama hiatus. tulisan kali ini juga masih seputar yang ‘ringan-ringan’ saja tapi insyaalloh tetep berbobot.

1

Kali ini saya mau bahas tentang satu acara variety show baru korea judulnya : Dad! Where are you going?. Acara ini mengambil konsep  5 orang ayah yang melakukan liburan dengan anaknya di suatu daerah yang agak terpencil di korea sana. Acara ini tayang di stasiun TV MBC mulai 6 januari 2013. Jujur saja saya baru nonton acara ini sampai episode 4, itupun minta download-an gratisan dari teman (thanks mbak sinta).

Jadi tulisan ini hanya akan berkisah dari apa yang saya tangkap dari 4 episode yang saya tonton dan juga bukan bersifat review dari episode acara ini. In my handsome opinion*halah*, variety show ini terbilang mengusung konsep yang baru  dan layak ditonton. Karena menurut saya ada banyak hal yang bisa kita ambil pelajaran dari tayangan ini.

Baca lebih lanjut

Song for a fool

Di sela-sela waktu yang amat luang saya coba menuliskan tentang hal yang sederhana saja. saya saat ini sedang suka dengan dua lagu yang menurut saya easy listening dan memiliki kesan yang mendalam dari setiap lirik nya. entah lah apakah ini mencerminkan suasana hati saya yang sedang melankolis atau tidak, namun yang jelas saya suka dengan lirik dua lagu ini yang mencerminkan ketulusan.

satu lagu berbahasa korea dari sebuah sound track drama korea yg to be honest saya sendiri jg belom pernah nonton.  yang kedua berbahasa inggris dan dinyanyikan oleh salah satu band britpop yang saya suka, Keane.. hehehe jd memang tulisan ini self sentris sekali kesannya, karena memang musik itu selera pribadi. jadi dipersilahkan mendengarkan langsung lagunya dan silahkan putuskan setujuhkah anda dengan pendapat saya bahwa lagu ini cukup easy listening dan berkesan.

Baca lebih lanjut

RIP Prof. Widjajono Partowidagdo

Saya tak mengenal sosoknya secara langsung selain melalui media masa baik cetak maupun elektronik. Namun dari awal pengangkatannya sebagai wamen ESDM, ada hal yang menarik pada sosok beliau. Di antara deretan wakil menteri yang lain, penampilan Widjajono memang terlihat paling sederhana, bahkan terkesan urakan.Beliau tampil tak umum, sosoknya terkesan selengehan dengan rambut panjang terurai, tampil sederhana dengan baju batik dan tas batik, dan hobi naik gunung. Dengan penampilan seperti itu, dia tak pernah merasa canggung. Senyum lebar selalu merekah dari wajahnya. namun dibalik kesederhanaan itu beliau termasuk anak bangsa pintar dan berintegritas. ketika gonjang – ganjing rencana kenaikan BBM oleh pemertintah pada awal april lalu, beliau tampil menjadi ‘juru bicara’ pemerintah yang dengan cerdas menjawab setiap pertanyaan terkait rencana pemerintah tersebut di media. Namun hari ini salah satu putra terbaik bangsa itu telah meninggal dunia. banyak rencana – rencana besar Prof. Wid yang belum terrealisasi seperti konversi BBM ke BBG misalnya yang menjadi PR bagi pemerintah ke depannya.

kalau boleh saya mengutip twit dari pak budiman sudjatmiko ( @budimandjatmiko) “Org2 baik&cerdas dr brbagai mcm tradisi pmikiran adlh mutiara2 pradabn.Kpergian Prof Widagdo adlh khilangan mutiara itu”.

Selamat Jalan Prof. Wid, Terima kasih telah mengajarkan arti kejujuran n intelektualitas.

Baca lebih lanjut

Rest in peace, (Alm) Ridwan Kurnia a.k.a Uwa

Saya berkenalan dengannya sekitar tahun 2003, tepatnya saat saya mengikuti sebuah acara LDKI (latihan dasar kepemimpinan islam), semacam capacity building buat calon pengurus DKM (kalo di sekolah kami rohis itu disebutnya DKM) yang baru. Rupanya Allah menakdirkan kita untuk menjadi sahabat. Setelah acara LDKI yang memang bertepatan dengan kenaikan kelas baru Allah menghendaki kita untuk satu kelas, kelas 2- 7.  Banyak hal dilewati bersama, dengan sahabat yang lain ada Taufik ( abang), Wirya, Ivan, sandhi (babeh), Ginanjar (mojo), Adhit (goji). Maen Bola di sekolah abis ujan – ujanan, ngeBand bareng, Istirahat bareng, maen kartu, gigitaran, sampe ngecengin cewe bareng…hehe curhat – curhat ala bujang hehe.  pun di DKM, sema – sama jadi personil tim Nasyid, nyari kambing buat kurban, bersihin tempat wudhu, ah terlalu banyak rasanya jika saya tulis semua yang kita lalui bersama.

Ah… rasanya baru kemarin kita berkenalan,dan sekarang engkau telah pergi meninggalkan kami. Hari itu 6 desember 2011 jam 09.25 setelah di rawat di rumah sakit, Engkau berpulang keharibaanNya. Tak sempat saya menjenguk mu saat dirumah sakit dulu. Dan ketika kabar duka itu terdengar, saya hanya bisa teremenung tak percaya. Namun semua sudah Allah catatkan dalam lauhul mahfudz, tiap detik, menit, jam sudah Allah atur kepastiannya. Kematian akan Allah pergilirkan, dan Allah menginginkan mu untuk kembali padaNya lebih cepat dibanding kami.

Thank u for being my best friend and gave me so many great memories for the last 9 years, Ridwan Kurnia.. May Allah Subhaanahuu Wataa’ala forgive you and grant you Jannah.. Amien Yaa Rabbal Alamien.. Rest in peace, brother…

Ridwan Kurnia

26 mei 1987 – 6 desember 2011

Resep Bandrek (cocok buat ‘ngusir’ dingin)

Kita tidak perlu meniru budaya yang tidak baik untuk menghangatkan diri. Tidak perlu minum minuman keras (beralkohol) apalagi air keras (hehehe) untuk mencari kehangatan. Indonesia memiliki minuman tradisional yang memiliki khasiat lebih dahsyat untuk menghangatkan diri. Nah salah satunya ya bandrek ini…

Dikarenakan akhir – akhir ini cuaca di bogor mulai menunjukan ‘fitrah’nya sebagai kota hujan, pastinya tiap malam hawa dingin selalu terasa. maka saya pun iseng2 googling resep bandrek. Nih minuman lumayan bisa menghangatkan tubuh, dan yang penting halal pula. Kalo butuh yang lebih anget tinggal tambahin aja jahenya lebih banyak…dijamin ‘Maknyus’…hehehe so enjoys this page…

A. Bahan-Bahan Yang Diperlukan Untuk Membuat Bandrek Yakni :

1. air bersih = 1 liter
2. daun pandan = 2 lembar daun
3. cengkeh = 5 butir
4. jahe (dibakar dan dimemarkan) = 100 gram
5. gula merah (disisir halus) = 200 gram
6. kayu manis = 5 cm

Baca lebih lanjut